Pemimpin
dan Kepemimpinan
Pemimpin serta kepemimpinan
merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural
maupun fungsional. Dalam praktek sehari-hari antara pemimpin dan kepemimpinan
sering diartikan sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda.
Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah
bakat atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, seorang
pimpinan harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya. Pemimpin
dalam melaksanakan tugasnya dapat mengerahkan kemampuan manajerial (Manajerial
Skill) maupun kemampuan teknis (Technical Skill) secara aktif untuk
mempengaruhi pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat
mempengaruhi seseorang untuk mau melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Tentunya, hal ini lah yang sering menimbulkan kesan negative dari seorang
pemimpin.
Pemimpin merupakan figur sentral
yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan
mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang
dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau
beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menurut Siagian (1994), bahwa
seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara
genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan
dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta
kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut
teori kepemimpinan
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN OSIS
Hubungan
antara kepemimpinan dan OSIS adalah apabila seseorang yang memilih OSIS sebagai
organisasi di sekolahnya, maka dia akan lebih berani dalam menyampaikan
pendapat. Selain itu apabila seseorang menjadi pengurus OSIS, dia akan lebih
memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Selain itu apabila seseorang dapat
menjadi pengurus OSIS yang baik, maka dia akan menerima dampaknya. Dampak yang
dirasakan adalah dampak yang baik pula, misalnya menambah percaya diri, lebih
dikenal banyak orang, selain itu dia akan termotivasi menjadi pemimpin.
Dengan
hal tersebut kemampuan kepemimpinannya akan lebih terasah apabila dia menjadi
pengurus OSIS. Dapat kita lihat bahwa kepemimpinan itu dapat menambah percaya
diri, keberanian seseorang dalam berpendapat, dan selain itu akan menambah
motivasi seseorang untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Hal ini merupakan
dampak positif dari OSIS. Sehingga OSIS akan menambah kemampuan seseorang dalam
memimpin.
.
Tipe
Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi ada beberapa
tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam
menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut :
1.
Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang memiliki tipe
kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini
dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan
otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini
selalu menonjolkan “keakuannya”.
2.
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik ini
bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri
utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat
yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau
seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan
menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh
tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3.
Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe
ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
4.
Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa
umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa
yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu
sering intervensi.
5.
Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya
memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan
martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.
Dari kelima tipe kepemimpinan
diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan
tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk
organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada
organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan.
Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus
melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan
yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis
organisasi yang akan dipimpin.
Ciri-ciri
Pemimpin dan Kepemimpinan Yang Baik
Sebagai seorang pemimpin yang
mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang dipimpinnya, hendaknya
seorang pemimpin harus memiliki :
1. Pengetahuan umum yang luas,
semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan
organisasi, ia semakin
dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang dalam memajukan organisasi.
3. Sikap yang inquisitive atau rasa
ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal:
pertama, tidak merasa
puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan
untuk mencari dan
menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas
kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya
melaksanakan kegiatan
yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk
berpikir. Cara dan
kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik
dan
berorientasi pada
pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin
harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas
kemampuan rata-rata
orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah
daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin
harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik
mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi secara
efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi
motivasi, fungsi
ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki
kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan bawahan,
mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada
organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi
kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya
untuk membuktikan
kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya
tidak
hanya dalam organisasi,
akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan di luar
organisasi tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin
diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi
para bawahannya.
Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan
organisasi
terletak pada
kemampuannya bertindak secara objektif.
11.Pragmatisme, dalam kehidupan
organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam
bentuk sebagai berikut
: pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam
jangkauan kemampuan
untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik
tanpa melupakan
idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak
selalu
meraih hasil yang
diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas,
dengan membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya
untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak
melakukan
sesuatu.
14. Rasa Kohesi yang tinggi,
:senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15. Rasa Relevansi yang
tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang
dikerjakannya
mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan
berbagai
sasaran
organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang
dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap,
tindak-tanduk
dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak
terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang
lain.
18. Adaptabilitas, kepemimpinan
selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan
perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku
agar sesuai
dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan
prinsip-
prinsip hidup
yang dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi
masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin
hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga
sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin
interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi.
Untuk itu hubungan vertikal antara pimpinan dan bawahan dan hubungan
horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar
kerjasama dapat berjalan dengan baik.
STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN STRUKTUR
ORGANISASI OSIS
1.
Pembina OSIS :
a. Pembina OSIS terdiri dari :
1) Kepala Sekolah sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
3) Guru sebagai
anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran.
1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan,
pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya;
2) Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan
pengurus;
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat
Keputusan Kepala Sekolah;
4)
Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala
Sekolah;
5) Mengarahkan
penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja OSIS;
6) Menghadiri rapat-rapat OSIS;
7) Mengadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.
2. Perwakilan Kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas.
b. Rincian Tugas
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;
2) Mengajukan
usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil
rapat kelas;
4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang
telah disiapkan;
5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS
pada akhir jabatannya;
6) Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala
Sekolah selaku Ketua Pembina;
7) Bersama-sama
pengurus menyususn Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
1) Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa;
2) Memiliki
budi pekerti yang baik sopan santun terhadap orangtua, guru dan teman;
3) Memiliki bakat sebagai pemimpin;
4) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang
memadai;
5) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya,
sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS;
6) Pengurus dicalonkan oleh Perwakilan Kelas;
7) Khusus untuk ketua OSIS SLTA, ditambah
persyaratan :
a. Mempunyai
kemampuan berpikir yang jernih;
b. Memiliki
wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya.
8) Tidak
duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir.
b. Kewajiban Pengurus
1) Menyusun
dan melaksanakan Program Kerja sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga OSIS;
2) Selalu
menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolahnya;
3) Kepemimpinan
pengurus OSIS bersifat kolektif;
4) Menyampaikan
laporan pertanggungjawaban kepada rapat Perwakilan Kelas dan pada akhir masa
jabatannya;
5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina.
c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
1) Ketua
a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan
dan direncanakan oleh aparat kepengurusan;
d) Memimpin rapat;
e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan
berdasarkan musyawarah dan mufakat;
f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat
kepengurusan.
2) Wakil ketua
a) Bersama-sama
ketua menetapkan kebijaksanaan;
b) Memberikan
saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan;
c) Menggantikan ketua jika berhalangan;
d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya;
e) Bertanggung jawab kepada ketua;
f) Wakil
ketua I bersama dengan wakil sekretaris I mengkoordinir 4 seksi; seksi I, II,
III, IV, wakil ketua II bersama-sama dengan wakil sekretaris II mengkoordinir 4
seksi; seksi V, VI, VII dan VIII.
3) Sekretaris
a) Memberi
saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;
b) Mendampingi ketua
dalam memimpin rapat;
c) Menyiapkan,
mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan;
d) Menyiapkan laporan, surat,
hasil rapat dan evaluasi kegiatan;
e) Bersama ketua
menandatangani setiap surat;
f) Bertanggung
jawab atas tertib administrasi organisasi;
g) Bertindak
sebagai notulis dalam rapat atau diserahkan kepada wakil sekretaris.
4) Wakil sekretaris
a) Aktif
membantu pelaksanaan tugas sekretaris;
b) Menggantikan
sekretaris jika sekretaris berhalangan;
c) Masing-masing
wakil sekretaris membantu para wakil ketua mengkoordinir seksi I, II, III, IV
dan seksi V, VI, VII, VIII.
5) Bendahara dan Wakil Bendahara
a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran
uang/biaya yang diperlukan;
b) Memnuat tanda bukti kuitansi setiap
pemasukan.pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban.
c) Bertanggung jawab atas inventaris dan
perbendaharaan;
d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
6) Ketua Seksi
a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi
yang menjadi tanggung jawabnya;
b) Melaksanakan
kegiatan seksi yang telah dipogramkan;
c) Memimpin rapat seksi;
d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil
keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan seksi kepada ketua melalui koordinator.
d. Pokok-pokok Kegiatan Seksi
1) Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa,
antara lain :
a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama
masing-masing;
b) Memperingati
hari-hari besar agama;
c) Mengadakan kegiatan
lomba yang bersifat keagamaan; dan
d) Kegiatan lainnya.
2) Seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara,
antara lain :
a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari
Senin pagi dan hari Sabtu sore, serta hari-hari besar Nasional;
b) Melaksanakan Bhakti Sosial/Masyarakat;
c) Memelihara
kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah; dan
d) Kegiatan lainnya.
3) Seksi Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara,
antara lain :
a) Melaksanakan tata tertib sekolah;
b) Melaksanakan baris-berbaris;
c) Melaksanakan wasata siswa, mendaki gunung, napak
tilas; dan
d) Kegiatan lainnya.
4)
Seksi kepribadian dan Budi Pekerti Luhur, antara lain :
a) Melaksanakan
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4);
b) Melaksanakan tata
karma siswa;
c) Melaksanakan kegiatan amal untuk meingankan
penyandang cacat, yatim piatu, orang jompo, dan orang yang tertimpa bencana
alam; dan
d) Kegiatan lainnya.
5)
Seksi Berorganisasi Pendidikan Politik dan Kepemimpinan, antara lain :
a) Memanfaatkan
OSIS dan mengembangkan Program OSIS;
b) Melaksanakan latihan kepemimpinana siswa;
c) Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah;
d) Membantu
pelaksanaan penataran siswa; dan
e) Kegiatan lainnya.
6)
Seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, antara lain :
a) Meningkatkan
usaha koperasi sekolah dan unit produksi;
b) Melaksanakan
praktek kerja nyata (PKN);
c) Membuat
keterampilan dengan bahan bekas; dan
d) Kegiatan lainnya.
7)
Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi, antara lain :
a) Menyelenggarakan lomba olahraga;
b) Menyelenggarakan senam pagi;
c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika;
d) Pelestarian lingkungan hidup yang dikreasikan
berupa kegiatan : penghijauan, perbaikan selokan, mandi cuci kakus (MCK) dan
sebagainya;
e) Gerakan kebersihan lingkungan yang dikreasikan
berupa kegiatan : membersihkan corat-coret di tembok/dinding/papan nama
jalan/papan reklame/dinding, bis umum, memelihara telepon umum dan sebagainya;
f) Menciptakan
barang-barang yang semula tidak berguna menjadi barang yang berguna dan
bernilai; dan
g) Kegiatan lainnya.
8) Seksi Persepsi,
Apresiasi dan Kreasi Seni, antara lain :
a) Menyelenggarakan berbagai macam pentas seni;
b) Menyelenggarakan lomba lawak; panggung remaja;
deklamasi/ baca puisi;
c) Menyelenggarakan
sanggar berbagai mavam seni; dan
d) Kegiatan lainnya.
Forum Organisasi
1. Rapat-rapat
a. Rapat-rapat terdiri dari : Rapat Pleno Perwakilan
Kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan kelas.
Rapat ini diadakan untuk :
1) Pemilihan pemimpin rapat perwakilan kelas yang
terdiri dari seorang ketua, seoranmg wakil ketua dan seorang sekretaris;
2) Pencalonan Pengurus OSIS;
3) Pemilihan Pengurus OSIS;
4) Penilaian laporan pertanggungjawaban pengurus
OSIS pada akhir masa jabatannya;
5) Acara,
waktu dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina.
b. Rapat Pengurus
1) Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri
seluruh anggota pengurus OSIS.
a) Penyusun
program kerja tahunan OSIS;
b) Penilaian
pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan;
c) Membahas laporan pertanggungjawaban OSIS pada
akhir masa jabatan.
2) Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang
dihadiri oleh ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil-wakil sekretaris,
bendahara dan wakil bendahara, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
3) Rapat koordinasi terdiri dari :
a) Rapat
yang dihadiri oleh salah seorang wakil ketua I, sekretaris, wakil sekretaris I,
bendahara dan sekretaris bidang I sampai dengan sekretaris bidang IV.
b) Rapat
yang dihadiri oleh salah seorang wakil ketua II, sekretaris, wakil sekretaris
II, bendahara dan sekretaris bidang V sampai dengan sekretaris bidang VIII.
2. Tata Cara Pemilihan
Tata Cara Pemilihan Kelas dan Pemilihan
Pengurus OSIS adalah sebagai berikut.
a. Pemilihan Perwakilan Kelas
1) Pada awal tahun ajaran baru, hari pertama masuk
sekolah, semua siswa yang duduk di kelas yang bersangkutan memilih ketua dan
wakil ketua kelas. Acara pemilihan ini dihadiri oleh wali kelas.
2) Kemudian dilanjutkan dengan cara pemilihan 2
(dua) orang anggota perwakilan kelas. Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap
oleh ketua dan wakil ketua kelas.
3) Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina atau menunjuk
wakil Kepala Sekolah/Wakil Ketua Pembina segera mengundang rapat semua anggota
perwakilan kelas.
b. Tata Cara
Pencalonan dan Pemilihan Pengurus
1) Tahap Pencalonan
Paling lambat dalam waktu satu minggu
setelah terbentuknya Perwakilan Kelas, pimpinan rapat Perwakilan Kelas
mengadakan rapat pleno perwakilan kelas dengan acara utama pencalonan pengurus
OSIS.
2) Susunan acara rapat
pencalonan pengurus sebagai berikut :
a) Pembukaan oleh
pimpinan rapat perwakilan kelas;
b) Pengarahan Ketua
Pembina atau Wakil Ketua Pembina;
c) Setiap anggota
perwakilan kelas mengajukan secara tertulis paling banyak 5 (lima) nama calon
pengurus;
d) Pimpinan rapat
perwakilan kelas menyususn nama-nama dari seluruh calon yang diajukan oleh
anggota perwakilan kelas dalam suatu daftar menurut abjad;
e) Pengesahan daftar nama calon pengurus oleh rapat
perwakilan kelas.
c. Tahap Pemilihan
1) Paling lambat dalam waktu dua minggu setelah
ditetapkan calon pengurus OSIS, pimpinan rapat perwakilan kelas mengadakan
rapat pleno perwakilan kelas dengan acara utama pemilihan pengurus OSIS.
2) Susunan acara pemilihan pengurus OSIS :
a) Pembukaan oleh pimpinan rapat perwakilan kelas;
b) Pengarahan oleh Ketua Pembina atau Wakil Ketua
Pembina yang ditunjuk oleh Ketua Pembina;
c) Setiap anggota Perwakilan Kelas memilih 5 (lima)
nama dari daftar calon pengurus OSIS;
d) Pimpinan rapat Perwakilan Kelas mengadakan penghitungan
suara dan menetapkan 5 (lima)
nama calon yang memperoleh jumlah suara terbanyak sebagai ketua, wakil-wakil
Ketua, dan Sekretaris;
e) Kelima
pengurus terpilih itu bertindak selaku formatur;
f) Rapat
formatur untuk melengkapi susunan pengurus OSIS yang baru dipimpin oleh ketua
terpilih;
g) Rapat
perwakilan kelas menerima susunan pengurus OSIS yang baru dan melaporkan kepada
Ketua Pembina.
3. Pengesahan dan Pelantikan
a. Berdasarkan
laporan dari pimpinan rapat Perwakilan Kelas mengenai hasil rapat pleno
perwakilan kelas tentang susunan pengurus OSIS yang baru, Ketua Pembina
mengesahkan dengan mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah mengenai susunan
pengurus OSIS tersebut.
b. Kepala
Sekolah menugaskan pimpinan rapat Perwakilan Kelas untuk menyelenggarakan acara
pelantikan pengurus OSIS.
c.
Pelantikan
pengurus OSIS dilaksanakan pada saat upacara bendera dengan acara tambahan
sebagai berikut.
1.
sepatah kata pimpinan rapat perwakilan kelas.
2. pembacaan surat
keputusan Kepala Sekolah tentang susunan pengurus OSIS yang baru.
3. pelantikan
pengurus OSIS oleh Kepala Sekolah.
4. sambutan
Ketua OSIS yang baru dilantik.
5. amanat Kepala Sekolah.
6. pembacaan do’a.
7. menyanyikan lagu “Padamu Negeri”
8. ucapan selamat kepada pengurus OSIS yang baru.
Referensi :
https://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/tipe-tipe-kepemimpinan/ http://www.cicikresticonsultant.com/tipe-kepemimpinan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
http://upk-banghaji.blogspot.com/2013/04/cara-membuat-struktur-organisasi-dengan.html
Nama : Albertus Hermanto Niron
Kelas : 2KA34
NPM : 10113588
Tidak ada komentar:
Posting Komentar