Jumat, 01 Mei 2015

Kepemimpinan



Pemimpin dan Kepemimpinan
       
Pemimpin serta kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Dalam praktek sehari-hari antara pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama, padahal keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat atau sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi, seorang pimpinan harus memiliki bakat kepemimpinan dalam mendukung tugasnya. Pemimpin dalam melaksanakan tugasnya dapat mengerahkan kemampuan manajerial (Manajerial Skill) maupun kemampuan teknis (Technical Skill) secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang dimilikinya dapat mempengaruhi seseorang untuk mau melakukan sesuatu yang diinginkannya. Tentunya, hal ini lah yang sering menimbulkan kesan negative dari seorang pemimpin.
            
Pemimpin merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
            
Menurut Siagian (1994), bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN OSIS
Hubungan antara kepemimpinan dan OSIS adalah apabila seseorang yang memilih OSIS sebagai organisasi di sekolahnya, maka dia akan lebih berani dalam menyampaikan pendapat. Selain itu apabila seseorang menjadi pengurus OSIS, dia akan lebih memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Selain itu apabila seseorang dapat menjadi pengurus OSIS yang baik, maka dia akan menerima dampaknya. Dampak yang dirasakan adalah dampak yang baik pula, misalnya menambah percaya diri, lebih dikenal banyak orang, selain itu dia akan termotivasi menjadi pemimpin.
Dengan hal tersebut kemampuan kepemimpinannya akan lebih terasah apabila dia menjadi pengurus OSIS. Dapat kita lihat bahwa kepemimpinan itu dapat menambah percaya diri, keberanian seseorang dalam berpendapat, dan selain itu akan menambah motivasi seseorang untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Hal ini merupakan dampak positif dari OSIS. Sehingga OSIS akan menambah kemampuan seseorang dalam memimpin.
.
Tipe Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut : 
1.  Tipe Otokratik
Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3.  Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.  

Ciri-ciri Pemimpin dan Kepemimpinan Yang Baik
Sebagai seorang pemimpin yang mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang dipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki :
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan   
    organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan organisasi.
3. Sikap yang inquisitive atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap yang mencerminkan dua hal:   
    pertama, tidak merasa puas dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan  
    untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya  
    melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional, melainkan pada kemampuannya untuk 
   berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan 
   berorientasi pada pemecahan masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas  
    kemampuan rata-rata orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah  
    daya ingat yang kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator dan memiliki pandangan holistik  
    mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi dalam organisasi antara lain : fungsi 
    motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan untuk meningkatkan 
    kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada 
    organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya 
   untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak 
   hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang 
   berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan sebagai bapak dan penasehat bagi  
    para bawahannya.  Salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi  
    terletak pada kemampuannya bertindak secara objektif.
11.Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang pragmatis biasanya terwujud dalam 
   bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam  
   jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik  
   tanpa melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup tidak selalu 
   meraih hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen dan yang Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk melakukan atau tidak
      melakukan sesuatu.
14.  Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
15.  Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang    
    dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai   
     sasaran organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, 
      tindak-tanduk dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap pendapat orang  
      lain.
18. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional, kondisional, temporal dan spatial.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir, cara bertindak, sikap dan perilaku 
     agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-
     prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang antisipatif dan proaktif.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi. Untuk itu hubungan vertikal antara  pimpinan dan bawahan dan hubungan horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar kerjasama dapat berjalan dengan baik.

STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI OSIS



1. Pembina OSIS :
a. Pembina OSIS terdiri dari :
1) Kepala Sekolah sebagai Ketua
2) Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil Ketua
3) Guru sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran.
b. Rincian Tugas
1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan dan pengembangan OSIS di sekolahnya;
2) Memberikan nasehat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan surat Keputusan Kepala Sekolah;
4) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
5) Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan Program Kerja OSIS;
6) Menghadiri rapat-rapat OSIS;
7) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS.
2. Perwakilan Kelas
a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas.
b. Rincian Tugas
1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;
2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas;
4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan;
5) Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir jabatannya;
6) Mempertanggungjawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina;
7) Bersama-sama pengurus menyususn Anggaran Rumah Tangga.
3. Pengurus OSIS
a. Syarat Pengurus OSIS
1) Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa;
2) Memiliki budi pekerti yang baik sopan santun terhadap orangtua, guru dan teman;
3) Memiliki bakat sebagai pemimpin;
4) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai;
5) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS;
6) Pengurus dicalonkan oleh Perwakilan Kelas;
7) Khusus untuk ketua OSIS SLTA, ditambah persyaratan :
a. Mempunyai kemampuan berpikir yang jernih;
b. Memiliki wawasan mengenai kondisi yang sedang dihadapi bangsanya.
8) Tidak duduk di kelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir.
b. Kewajiban Pengurus
1) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS;
2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan dan martabat sekolahnya;
3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif;
4) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat Perwakilan Kelas dan pada akhir masa jabatannya;
5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina.
c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
1) Ketua
a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan;
d) Memimpin rapat;
e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
2) Wakil ketua
a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan;
b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan;
c) Menggantikan ketua jika berhalangan;
d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya;
e) Bertanggung jawab kepada ketua;
f) Wakil ketua I bersama dengan wakil sekretaris I mengkoordinir 4 seksi; seksi I, II, III, IV, wakil ketua II bersama-sama dengan wakil sekretaris II mengkoordinir 4 seksi; seksi V, VI, VII dan VIII.
3) Sekretaris
a) Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;
b) Mendampingi ketua dalam memimpin rapat;
c) Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan;
d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan;
e) Bersama ketua menandatangani setiap surat;
f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi;
g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat atau diserahkan kepada wakil sekretaris.
4) Wakil sekretaris
a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris;
b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan;
c) Masing-masing wakil sekretaris membantu para wakil ketua mengkoordinir seksi I, II, III, IV dan seksi V, VI, VII, VIII.
5) Bendahara dan Wakil Bendahara
a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran uang/biaya yang diperlukan;
b) Memnuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan.pengeluaran uang untuk pertanggungjawaban.
c) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan;
d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.
6) Ketua Seksi
a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya;
b) Melaksanakan kegiatan seksi yang telah dipogramkan;
c) Memimpin rapat seksi;
d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat;
e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada ketua melalui koordinator.
d. Pokok-pokok Kegiatan Seksi
1) Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, antara lain :
a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
b) Memperingati hari-hari besar agama;
c) Mengadakan kegiatan lomba yang bersifat keagamaan; dan
d) Kegiatan lainnya.
2) Seksi  Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, antara lain :
a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin pagi dan hari Sabtu sore, serta hari-hari besar Nasional;
b) Melaksanakan Bhakti Sosial/Masyarakat;
c) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah; dan
d) Kegiatan lainnya.
3) Seksi Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara, antara lain :
a) Melaksanakan tata tertib sekolah;
b) Melaksanakan baris-berbaris;
c) Melaksanakan wasata siswa, mendaki gunung, napak tilas; dan
d) Kegiatan lainnya.
4) Seksi kepribadian dan Budi Pekerti Luhur, antara lain :
a) Melaksanakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4);
b) Melaksanakan tata karma siswa;
c) Melaksanakan kegiatan amal untuk meingankan penyandang cacat, yatim piatu, orang jompo, dan orang yang tertimpa bencana alam; dan
d) Kegiatan lainnya.
5) Seksi Berorganisasi Pendidikan Politik dan Kepemimpinan, antara lain :
a) Memanfaatkan OSIS dan mengembangkan Program OSIS;
b) Melaksanakan latihan kepemimpinana siswa;
c) Menyelenggarakan forum diskusi ilmiah;
d) Membantu pelaksanaan penataran siswa; dan
e) Kegiatan lainnya.
6) Seksi Keterampilan dan Kewiraswastaan, antara lain :
a) Meningkatkan usaha koperasi sekolah dan unit produksi;
b) Melaksanakan praktek kerja nyata (PKN);
c) Membuat keterampilan dengan bahan bekas; dan
d) Kegiatan lainnya.
7) Seksi Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi, antara lain :
a) Menyelenggarakan lomba olahraga;
b) Menyelenggarakan senam pagi;
c) Melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika;
d) Pelestarian lingkungan hidup yang dikreasikan berupa kegiatan : penghijauan, perbaikan selokan, mandi cuci kakus (MCK) dan sebagainya;
e) Gerakan kebersihan lingkungan yang dikreasikan berupa kegiatan : membersihkan corat-coret di tembok/dinding/papan nama jalan/papan reklame/dinding, bis umum, memelihara telepon umum dan sebagainya;
f) Menciptakan barang-barang yang semula tidak berguna menjadi barang yang berguna dan bernilai; dan
g) Kegiatan lainnya.
8) Seksi Persepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni, antara lain :
a) Menyelenggarakan berbagai macam pentas seni;
b) Menyelenggarakan lomba lawak; panggung remaja; deklamasi/ baca puisi;
c) Menyelenggarakan sanggar berbagai mavam seni; dan
d) Kegiatan lainnya.
Forum Organisasi
1. Rapat-rapat
a. Rapat-rapat terdiri dari : Rapat Pleno Perwakilan Kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan kelas.
Rapat ini diadakan untuk :
1) Pemilihan pemimpin rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua, seoranmg wakil ketua dan seorang sekretaris;
2) Pencalonan Pengurus OSIS;
3) Pemilihan Pengurus OSIS;
4) Penilaian laporan pertanggungjawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatannya;
5) Acara, waktu dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina.
b. Rapat Pengurus
1) Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS.
a) Penyusun program kerja tahunan OSIS;
b) Penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan;
c) Membahas laporan pertanggungjawaban OSIS pada akhir masa jabatan.
2) Rapat pengurus harian adalah rapat pengurus yang dihadiri oleh ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil-wakil sekretaris, bendahara dan wakil bendahara, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
3) Rapat koordinasi terdiri dari :
a) Rapat yang dihadiri oleh salah seorang wakil ketua I, sekretaris, wakil sekretaris I, bendahara dan sekretaris bidang I sampai dengan sekretaris bidang IV.
b) Rapat yang dihadiri oleh salah seorang wakil ketua II, sekretaris, wakil sekretaris II, bendahara dan sekretaris bidang V sampai dengan sekretaris bidang VIII.
2. Tata Cara Pemilihan
Tata Cara Pemilihan Kelas dan Pemilihan Pengurus OSIS adalah sebagai berikut.
a. Pemilihan Perwakilan Kelas
1) Pada awal tahun ajaran baru, hari pertama masuk sekolah, semua siswa yang duduk di kelas yang bersangkutan memilih ketua dan wakil ketua kelas. Acara pemilihan ini dihadiri oleh wali kelas.
2) Kemudian dilanjutkan dengan cara pemilihan 2 (dua) orang anggota perwakilan kelas. Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh ketua dan wakil ketua kelas.
3) Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina atau menunjuk wakil Kepala Sekolah/Wakil Ketua Pembina segera mengundang rapat semua anggota perwakilan kelas.
b. Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan Pengurus
1) Tahap Pencalonan
Paling lambat dalam waktu satu minggu setelah terbentuknya Perwakilan Kelas, pimpinan rapat Perwakilan Kelas mengadakan rapat pleno perwakilan kelas dengan acara utama pencalonan pengurus OSIS.
2) Susunan acara rapat pencalonan pengurus sebagai berikut :
a) Pembukaan oleh pimpinan rapat perwakilan kelas;
b) Pengarahan Ketua Pembina atau Wakil Ketua Pembina;
c) Setiap anggota perwakilan kelas mengajukan secara tertulis paling banyak 5 (lima) nama calon pengurus;
d) Pimpinan rapat perwakilan kelas menyususn nama-nama dari seluruh calon yang diajukan oleh anggota perwakilan kelas dalam suatu daftar menurut abjad;
e) Pengesahan daftar nama calon pengurus oleh rapat perwakilan kelas.
c. Tahap Pemilihan
1) Paling lambat dalam waktu dua minggu setelah ditetapkan calon pengurus OSIS, pimpinan rapat perwakilan kelas mengadakan rapat pleno perwakilan kelas dengan acara utama pemilihan pengurus OSIS.
2) Susunan acara pemilihan pengurus OSIS :
a) Pembukaan oleh pimpinan rapat perwakilan kelas;
b) Pengarahan oleh Ketua Pembina atau Wakil Ketua Pembina yang ditunjuk oleh Ketua Pembina;
c) Setiap anggota Perwakilan Kelas memilih 5 (lima) nama dari daftar calon pengurus OSIS;
d) Pimpinan rapat Perwakilan Kelas mengadakan penghitungan suara dan menetapkan 5 (lima) nama calon yang memperoleh jumlah suara terbanyak sebagai ketua, wakil-wakil Ketua, dan Sekretaris;
e) Kelima pengurus terpilih itu bertindak selaku formatur;
f) Rapat formatur untuk melengkapi susunan pengurus OSIS yang baru dipimpin oleh ketua terpilih;
g) Rapat perwakilan kelas menerima susunan pengurus OSIS yang baru dan melaporkan kepada Ketua Pembina.
3. Pengesahan dan Pelantikan
a. Berdasarkan laporan dari pimpinan rapat Perwakilan Kelas mengenai hasil rapat pleno perwakilan kelas tentang susunan pengurus OSIS yang baru, Ketua Pembina mengesahkan dengan mengeluarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah mengenai susunan pengurus OSIS tersebut.
b. Kepala Sekolah menugaskan pimpinan rapat Perwakilan Kelas untuk menyelenggarakan acara pelantikan pengurus OSIS.
c.  Pelantikan pengurus OSIS dilaksanakan pada saat upacara bendera dengan acara tambahan sebagai berikut.
1. sepatah kata pimpinan rapat perwakilan kelas.
2. pembacaan surat keputusan Kepala Sekolah tentang susunan pengurus OSIS yang baru.
3. pelantikan pengurus OSIS oleh Kepala Sekolah.
4. sambutan Ketua OSIS yang baru dilantik.
5. amanat Kepala Sekolah.
6. pembacaan do’a.
7. menyanyikan lagu “Padamu Negeri”
8. ucapan selamat kepada pengurus OSIS yang baru.

Referensi :
https://latansablog.wordpress.com/2011/11/24/tipe-tipe-kepemimpinan/ 
http://www.cicikresticonsultant.com/tipe-kepemimpinan/ 
http://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan 
http://upk-banghaji.blogspot.com/2013/04/cara-membuat-struktur-organisasi-dengan.html

Nama : Albertus Hermanto Niron
Kelas : 2KA34
NPM : 10113588